Mencari yang tersembunyi
Mencari yang tersembunyi. Mencari yang hilang. Sama-sama mencari namun memberikan rasa yang berbeda jika dibayangkan. Mencari yang tersembunyi menimbulkan semangat, membuat kita ingin menemukan. Sementara mencari yang hilang menimbulkan perasaan cemas, kalau-kalau tidak menemukan. Menimbulkan kejengkelan, karena mungkin kita mencari sambil memaki-maki dalam hati, kenapa bisa kita kehilangan.
Mencari yang tersembunyi selalu membangkitkan gairah, semangat. Seperti yang terjadi pagi ini. Anak-anak bermain mencari telur paskah. Permainan ini bukan sekedar permainan, karena sebenarnya melalui permainan ini, mereka seang belajar menghargai tradisi umat beragama lain dalam merayakan hari besar keagamaan mereka yaitu hari paska. Senangnya menjadi anak-anak. Tidak ada prasangka dalam hati mereka, terutama yang bukan nasrani, bahwa mereka akan masuk neraka jika mengikuti permainan ini, seperti kelak ketika mereka dewasa mereka akan mempercayainya. Tidak semuanya, tapi mungkin sebagian. Saya sendiri berdoa, semoga tidak akan ada yang terperangkap dalam kebodohan semacam itu ketika mereka dewasa kelak.
Mata bidadari mereka sibuk menjelajah lapangan berumput, berusaha mencari telur-telur yang tersembunyi, di antara semak-semak dan rerumputan. Saya ikut merasa senang menyaksikan mereka berlari, dan ketika mendengar pekik kegirangan ketika melihat mereka menemukannya. Mencari yang tersembunyi, menimbulkan keyakinan bahwa mereka akan menemukan. Berbeda sengan mencari yang hilang. Belum-belum hati kita sudah patah, takut tidak dapat menemukannya. Kelegaan yang kita peroleh pun berbeda. Kelegaan saat menemukan yang tersembunyi disisipi oleh rasa kemenangan. Sementara kelegaan karena menemukan yang hilang, lebih pada kelegaan semata, mungkin sedikit perasaan damai karena lepas dari rasa takut kehilangan. Kelegaan penuh rasa kemenangan itulah yang tercermin di mata bidadari malaikat-malaikat kecil itu.
Anak-anak usia lima tahun bagi saya adalah semacam makhluk jelmaan malaikat. Saya seperti dapat melihat sayap-sayap kecil di punggung mereka. Mata bidadari yang jernih dan luas. Juga lingkaran kudus di atas kepala mereka yang berwarna keemasan, dengan percikan-percikan kemerlip debu peri. Tentu saja sayap-sayap itu akan hilang ketika mereka menjelang dewasa. Menyusut karena orang-orang di sekeliling mereka yang mematahkan impian dan keyakinan mereka bahwa mereka bisa meraih apa yang mereka inginkan. Mereka pelan-pelan akan kehilangan indahnya dunia dari mata mereka memandang sekarang. Itulah yang membuat saya senang bekerja dengan anak-anak, saya dapat kembali merasakan dunia yang indah itu melalui mata mereka. Mengingat kembali indahnya, melalui senyum tulus bahagia mereka.
Seperti pagi ini, saat mereka berlarian di bawah terik mentari, berusaha mencari yang tersembunyi. Saya dapat merasakan rasa bahagia yang perlahan menyelinap di hati, dan berubah menjadi senyum dan binar-binar di mata saya. Saya dapat melihat mereka yang percaya diri dapat menemukannya, dan mereka banyak menemukannya. Sementara mereka yang malas dan patah arang melihat temannya yang mendapat banyak, akhirnya berakhir dengan dua telur paskah dalam keranjang mereka. Malaikat-malaikat kecil ini sesungguhnya melakukan apa yang orang dewasa seperti kita sedang lakukan sekarang. Mencari yang tersembunyi, yaitu mimpi-mimpi, harapan-harapan, dan keinginan-keinginan kita. Sesungguhnya setiap hari kita sedang bermain mencari telur-telur mimpi yang tersembunyi di balik hari-hari yang kita lalui. Mereka yang penuh semangat, berbekal keyakinan akan menemukanlah yang akan dengan cepat menemukan bahwa mimpi-mimpi itu adalah nyata. Sementara mereka yang malas, skeptis, tak punya keyakinan dan ragu akan kemampuan dirinya hanya akan berlama-lama di semak-semak hari-hari yang berlalu dan hanya sedikit menemukan mimpinya menjadi kenyataan.
Hari ini saya bahagia bisa belajar mencari yang tersembuyi melalui malaikat-malaikat kecil saya. Saya berdoa kecil dalam hati, siang hari tadi, semoga mereka tidak akan kehilangan semangat samapi kelak dewasa. Terutama ketika, orang-orang di sekitarnya mulai perlahan-lahan mematahkan kepercayaan diri yang tumbuh di hati mereka. Saya ambil gambar salah satu telur paskah yang mereka temukan siang tadi. Semoga kalian yang membaca, menemukan kembali semangat mencari mimpi-mimpi yang tersembunyi. Mungkin kalian akan merasakan bahwa sayap kecil yang sudah lama menyusut karena sakit hati, kecewa, marah, itu perlahan tumbuh lagi. Terbanglah, mencari mimpi-mimpi yang tersembunyi, jangan takut jatuh. Ingatlah bahwa kalian punya sayap yang menjaga kalian di ketinggian. Selamat mencari.